Kamis, 17 Februari 2011

Rasulullah Saw. adalah gambar bentuk aplikasi nyata terhadap agama ini

Rasulullah saw. Adalah gambaran aplikasi nyata bagi agama ini, bagaimana petunjuk beliau, perbuatannya, perintah dan larangannya.
Beliau melakukan perdamaian juga berperang, beliau tinggal juga melakukan perjalanan, beliau menjual juga membeli, beliau memberi dan menerima, beliau tidak hidup dengan sendiri, dan tidak melakukan perjalanan dengan sendiri.
 orang-orang islam tidak tertimpa musibah kecuali karna di sebabkan mereka lalai dari mengikuti Rasulullah saw., tidak mengambil petunjuk beliau, dan mengabaikan sunnah beliau, sementara Allah swt. Telah menegaskan di dalam Al Qur’an dengan firmanNya “sungguh Rasulullah saw. Bagi kalian adalah suri tauladan yang paling baik ”.
sebagian muslim hanya membaca sejarah Rasulullah saw. Di tempat-tempat pertemuan, di acara-acara tertentu dan tidak lebih dari itu, sementara yang di inginkan dari membaca sejarah Rasulullah saw. Ialah agar bisa di jadikan petunjuk dan bentuk aplikasi di dalam kehidupan ini, dan sebagian lagi ada yang membacanya hanya untuk mendapatkan berkah darinya, atau sekedar ingin mengetahui kejadian-kejadian di dalamnya, atau sekedar hanya untuk menghafal peperangan beliau, hari-harinya, utusan-utusan beliau, dan pasukan muslim yang di kirim ke negeri lain.

Hal ini semua mungkin di karenakan ketidak tahuan mengenai dasar bentuk bagaimana mengikuti Rasulullah saw., petunjuknya dan meneladaninya, dan tidak mengetahui bahwa hal ini adalah termasuk rukun kecintaan kepada Rasulullah saw. Atau tidak mengetahui hal-hal apa yang patut di contoh dari Rasulullah saw. Dari sejarah beliau, karena lemahnya kemampuan  untuk mengeluarkan hukum dari hal tersebut atau karena kurang membaca kitab-kitab para alim ulama, dari sinilah pentingnya mengeluarkan pelajaran-pelajaran kemudian menyimpulkan faidah-faidah serta nasihat-nasihat melalui pelajaran sejarah Rasulullah Saw.
Sejarah Rasulullah saw. Di pelajari bukan untuk sekedar mengutip darinya kejadian-kejadian atau kisah-kisah yang terdapat di dalamnya, atau hanya untuk mengetahui tahun kejadian terjadinya kejadian-kejadian yang terdapat di dalamnya, atau membacanya hanya karena ingin mengetahui para pahlawan atau sang juara di dalamnya, hal tersebut adalah salah satu contoh mempelajari sejarah tanpa ingin mengambil faidah darinya, sementara seorang muslim mempelajari sejarah Nabi karena beberapa alasan, di antaranya :
Satu: Rasulullah saw. Adalah suri tauladan, hal tersebut merupakan hal yang harus di taati dan di ikuti, Allah swt. Berfirman : “ sesungguhnya telah ada pada diri Rasullah saw. Itu suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah “. ( Q.S. al Ahzab ayat 21).  Di dalam surah yang lain Allah Swt. Berfirman : “ dan jika kamu ta’at kepadanya niscaya kamu dapat petunjuk “. (Q S. an Nur ayat 54 ). Allah swt. Berfirman : “ barang siapa yang menta’ti Rasul itu, sesungguhnya ia telah menta’ati Allah swt.”. (Q S. an Nisaa’ ayat 80 ). Allah swt. Berfirman : “ katakanlah : ‘jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. “ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. ( QS. Ali’imran ayat 31 ).
Beliau adalah bentuk, gambar aplikasi nyata terhadap islam,  tanpa mempelajari sejarah Rasulullah saw. Kita tidak tahu bagaimana menta’ati Allah dan menyembah-Nya.
·        Dengan sejarah Rasulullah saw. Para da’I mengambil cara-cara berdakwah dan fase-fasenya, dengan hal tersebut mereka mengetahui (para dai) bagaimana kerja keras, kesungguhan Rasulullah saw. Berdakwah demi untuk  menegakkan, meninggikan kalimat Allah swt. Dan bagaimana menyikapi kesulitan-kesulitan yang menghadang serta bagaimana sikap yang benar ketika berhadapan dengan ujian dan cobaan.
·        Dengan mempelajarinya kita dapat mengetahui cara-cara pendidikan yang benar.
·        Dengan mempelajarinya kita dapat mengetahui cara menjadi pemimpin yang benar.
·        Dengan mempelajarinya kita dapat mengetahui cara hidup yang sederhana atau zuhud dan tujuannya.
·        Dengan mempelajarinya kita dapat mengetahui cara berdagang yang baik, tatanannya.
·        Orang-orang yang tertimpa ujian dapat mengambil faidah dari mempelajari sejarah Nabi Saw. Bagaimana tingkatan-tingkatan sabar dan tetap punya pendirian yang kuat dengan tetap berjalan sesuai dengan metode beliau dengan keyakinan kepada Allah swt. Bahwa kemenangan akan di raih oleh orang-orang yang bertakwa.
·        Para alim ulama dapat mengambil faidah dari mempelajari sejarah Rasullah saw. Yaitu membantu mereka memahami kitab Allah Swt. Mereka mendapatkan di dalam sejarah tersebut ilmu-ilmu yang benar tentang ilmu-ilmu islam yang beraneka ragam. Dengannya mereka mengetahui ilmu naasikh wal mansuukh, asbabun nuzuul, dan ilmu-ilmu yang lain.
·        Dengan sejarah Rasulullah saw. Seluruh umat secara universal dapat mengetahui akhlak dan etika-etika yang terpuji.

Oleh karena itu Ibnu katsir mengatakan: “ seni ini harus di perhatikan dengan baik, dan mengambil I’tibar dengan perintahnya, dan mempersiapkan diri untuk hal tersebut, sebagaimana yang telah di riwayatkan oleh Muhammad bin Umar al Waaqidy dari Abdullah bin Umar bi Aly dari Ayahnya aku mendengar Aly bin Husain berkata: “ kami mempelajari sejarah perjuangan Rasulullah Saw. Sebagaimana kami mempelajari surah dari Al Qur’an “. Al Waaqidy berkata: “ dan aku telah mendengar Muhammad bin Abdullah berkata: “ aku telah mendengar pamanku az Zuhry berkata: “ di dalam ilmu sejarah perjuangan Rasulullah saw. Terdapat ilmu dunia dan akhirat “.

Ismail bin Muhammad bin Sa’ad bin Abi waqqas berkata: “ ayahku telah mengajari kami Sejarah perjuangan Rasulullah saw. Dan berpesan kepada kami, dengan mengatakan: “ ini adalah karya nenek moyang kalian maka janganlah kalian menyia-nyiakan dengan tidak mengingatnya ”.

Sejarah telah mencatat berapa banyak orang hebat seperti raja, patriot, penyair dan filosof, namun siapa di antara mereka yang meninggalkan suri tauladan yang di teladani umat sedunia??? Sejarah telah selesai mencatat mereka tidak ada yang tersisa dari mereka sedikitpun, sekalipun sebagian dari mereka nama-namanya masih ada.

Banyak sejarah orang-orang besar yang hanya menjadi bahan tertawaan orang-orang di sepanjang sejarah : di mana raja Namrud yang telah berkata kepada Nabi Ibrahim as. “saya dapat menghidupkan dan mematikan”. (QS. Al Baqarah ayat 258 ). Dimana perkataan Fir’aun yang mengatkan: “ saya adalah tuhan kalian yang paling tinggi” ( QS. An Naazi’aat ayat 24 ).  Dan dia berkata lagi : “ dan berkata Fir’aun: Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku ”.  ( QS. Al Qashash ayat 38 ). Orang-orang tersebut yang telah menjadi orang hebat pada zamannya justru sekarang menjadi bahan cemohan dari berbagai kalangan mulai dari  anak-anak,  orang dewasa, orang berilmu dan yang tidak berilmu, jika mereka dapat menipu dan menakut-nakuti  kaum mereka di zamannya lalu kaumnya tunduk kepadanya, namun setelah mereka lengser dan hancur muncullah kebiadaban mereka,  dan mereka menjadi bahan cemohan di sepanjang zaman.

Sesungguhnya sejarah Rasulullah Saw. Datang untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan syirik dan akhlak serta kerusakan ibadah dan perbuatan kepada cahaya Tauhid, iman dan amal saleh , “Hai Nabi sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan peringatan, dan untuk menjadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi ”. (QS. Al Ahzaab ayat 45-46 ).

Kedua: kita mempelajari sejarah Nabi Saw. Agar makin bertambah iman dan keyakinan kita dengan kebenarannya. Dengan memperhatikan mukjizat beliau serta tanda-tanda kenabiannya membuat semakin bertambahnya iman dan keyakinan kita tentang kebenaran Rasulullah saw. Maka mempelajari sejarah Nabi Saw. Dan kejadian-kejadian yang tercatat dalam kitab-kitab sejarah Nabi Saw. Dan kehidupan beliau secara sempurna, menunjukkan tentang kemuliaan beliau dan kebenarannya.

Ketiga: agar tertanam di hati kita rasa cinta, terhadap apa yang di catat oleh sejarah mengenai akhlak beliau yang mulia, interaksi beliau yang ramah, kesungguhan beliau agar manusia mendapatkan petunjuk untuk kebaikan mereka, beliau mengorbankan tenaga, harta dan jiwanya untuk mengeluarkan manusia dari alam kegelapan kepada alam yang penuh dengan cahaya (tauhid),  membawa umatnya dari keadaan yang buruk menjadi keadaan yang bahagia, dan kesungguhan Rasulullah Saw. Untuk menjauhkan umatnya dari kesulitan yang di alami mereka dan menentramkannya.
oleh: DR. Yahya Ibrahim Yahya 


1 komentar:

  1. siang kang

    bener kang rasulullah adalah manusia sebagaimana kita tetapi ia bagaikan yaqut diantara bebatuan " bal hua kal yaquti bainal hajar".

    BalasHapus