Minggu, 22 Desember 2013
Bisnis online
Selama ini anda menginginkan bisnis online yang aman,bisa dipercaya....kini yang anda cari telah hadir didepan anda...ini bukan kebetulan...tp benar-benar kehandak Tuhan Allah swt...kalau anda menilai sesuatu..maka lihatlah siapa yang membawa..
Ustadz Yusuf Mansur...ya seorang ustadz yang bersahaja yang kita kenal..kini hadir dengan membawa angin segar...apa itu...buka disini. http://www.klikvsi-network.com/?id=khozin...baca..fahami...yakinkan hati...terus..gabung...insya Allah manfaat..barakah..
Posted via Blogaway
Puisi Palau
Aku...dalam kesendirianku...
Mencari jati diriku..
Semakin aku mencari....
Semakin aku tak mengerti...
Sementara...aku tak tahu kepada. siapa...aku bertanya...
Sedang ...diluar sana tak ada yang bisa dipercaya....
Hatiku berteriak...membahana...membelah alam sunyinya jiwa...
Gusti.....
Jangan biarkan hambamu ini tersesat....
Aku rindukan cahaya kasihmu...
Tulus....murni...
Indah....aku rela ...serahkan hidupku......ooh..
Oh....nikmatnya tiada tara...
Posted via Blogaway
Kamis, 21 November 2013
Sekilas Pondok sidogiri
SEKILAS TENTANG PONDOK PESANTREN SIDOGIRI Pesantren ini didirikan pada tahun 1745 M. oleh seorang Sayyid Sulaiman yang berasal dari Cirebon Jawa Barat. Beliau adalah keturunan Rasulullah dari marga Basyaiban. Ayahnya, Sayyid Abdurrahman, adalah seorang perantau dari negeri wali, Tarim Hadramaut Yaman. Sedangkan ibunya, Syarifah Khodijah, adalah putri Sultan Hasanuddin bin Sunan Gunung Jati. Dengan demikian, dari garis ibu, Sayyid Sulaiman merupakan cucu Sunan Gunung Jati. Urutan Pengasuh Tentang urutan Pengasuh, terdapat beberapa versi, sebab tidak tercatat pada masa lalu. Dalam catatan yang ditandatangani KH A Nawawi Abd Djalil pada 2007, urutan Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri sampai saat ini adalah: 1. Sayyid Sulaiman (wafat 1766) 2. KH Aminullah (wafat akhir 1700-an/awal 1800-an) 3. KH Abu Dzarrin (wafat 1800-an) 4. KH Mahalli (wafat 1800-an) 5. KH Noerhasan bin Noerkhotim (wafat pertengahan 1800-an) 6. KH Bahar bin Noerhasan (wafat awal 1920-an) 7. KH Nawawie bin Noerhasan (wafat 1929) 8. KH Abd Adzim bin Oerip (wafat 1959) 9. KH Abd Djalil bin Fadlil (wafat 1947) 10. KH Cholil Nawawie (wafat 1978) 11. KH Abd Alim Abd Djalil (wafat 2005) 12. KH A Nawawi Abd Djalil (2005-sekarang) Jenjang Pendidikan Di Pondok Pesantren Sidogiri mengenal dua istilah pendidikan. Yakni pendidikan madrasiyah dan pendidikan ma’hadiyah. Pendidikan madrasiyah ialah sistem pendidikan klasikal yang dibagi menjadi beberapa jenjang, yakni Sifir (1 tahun) Ibtida’iyah (6 tahun) Tsanawiyah (3 tahun) Aliyah (3 tahun) Dari semua tingkatan ini pelajarannya adalah kurikulum sendiri (tidak berafiliasi ke diknas ataupun depag) yang semuanya murni diniyah. Namun demikian sejak beberapa tahun terakhir lulusan Aliyah PP. Sidogiri sudah mendapat pengakuan dari pemerintah dan dapat melanjutkan pendidikan kepada jenjang lanjutan di berbagai PT di luar pesantren. Dan untuk saat ini pihak pesantren bekerja sama dengan UNSURI Surabaya (salah satu perguruan tinggi milik NU) memberi kesempatan kepada santri dan alumni pesantren lulusan Aliyah untuk kuliyah yang diselenggarakan di pesantren. Sampai saat ini sudah ada beberapa orang santri yang mendapatkan beasiswa untuk mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Ekonomi Islam TAZKIA di Bogor, sebuah sekolah yang dirintis oleh pakar ekonom syari’ah kenamaan DR. Syafi’I Antonio. Pendidikan ma’hadiyah ialah pendidikan yang dilakukan di luar sekolah. Ada beberapa daerah yang dihuni khusus oleh mereka yang mempelajari bahasa asing yakni daerah H, K, dan L. Di tiga daerah ini santri wajib menggunakan bahasa Arab atau inggris. Karena antusianya santri untuk masuk ke daerah bahasa asing, maka untuk bisa menjadi penduduk tiga daerah ini diseleksi dan melalui ujian yang sangat ketat. Di samping daerah khusus bahasa asing, ada juga daerah A sebagai daerah khusus bagi santri yang menghafal al-Qur’an Untuk menunjang pendidikan pesantren pengurus mendirikan perpustakaan. Saat ini perpustakaan sidogiri tergolong perpustakaan terbesar untuk ukuran pesantren salaf di Indonesia, Bahkan koleksi kitabnya sekarang sudah mencapai ribuan judul. Bahkan untuk menambah koleksinya pihak pengurus kadang harus inden berbagai bulan karena kitab yang dimaksud tidak beredar di Indonesia. Ini sekilas data yang kami ketahui tentang pesantren Sidogiri, namun semua data ini hanyalah mencakup pesantren putra. Adapun untuk pesantren putri belum terdata karena beda management. ( Diposting oleh : Nur Hasyim S)